LAPORAN PENGAMATAN KROMOSOM MANUSIA DAN KROMOSOM KELAMIN
Laporan
Praktikum Genetika
PENGAMATAN KROMOSOM MANUSIA DAN KROMOSOM KELAMIN
Disusun Oleh :
Nama : Yuli Hardiyanti
NIM : 4122220013
Kelas
: Biologi Nondik A 2012
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Era penemuan materi genetik telah dibuka
oleh F Miescher dengan menggunakan mikroskop sederhana, dia telah menetapkan
bahwa bahan aktif yang ada di dalam nukleus disebut sebagai nuclein. Peneliti
ini belum bisa menetapkan apakah nuclein ini kromosom ataukah DNA. Kromosom
ditemukan pada awal abad ke 19 merupakan struktur seperti benang pada nukleus
sel eukariot yang nampak pada saat sel mulai membelah. Kromosom berjumlah diploid
pada setiap selnya, dan pada autosomal maupun seks-kromosom membawa gen-gen
yang berpasangan, kecuali pada kromosom-Y.
Ada
beberapa kelainan kromosom yang sering menjadi penybab keguguran, bayi
meninggal sesaat setelah dilahirkan, maupun bayi yang dilahirkan dengan Sindrom
Down. Kromosom menjadi tempat DNA yang mencetak manusia. Manifestasi kelainan
kromosom antara lain pertumbuhan terhambat, keterlambatan perkembangan mental,
kelainan bentuk muka, cacat katup jantung, bibir sumbing dan retardasi
mental. Selain kelainan kromosom,
kelainan genetik dapat disebabkan oleh adanya mutasi gen dominan maupun gen
resesif pada autosom maupun pada kromosom seks.
1.2 Tujuan
1.
Mengetahui jenis
kromosom manusia.
2.
Mengetahui beberapa
kelainan kromosom.
3.
Mengetahui ukuran
panjang jari telunjuk dan jari manis pada laki-laki dan perempuan.
1.3 Manfaat
1.
Sebagai suatu ilmu
pengetahuan baru bagi mahasiswa.
2.
Sebagai modal awal
mahasiswa untuk melanjutkan pengetahuan ke jenjang yang lebih tinggi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kromosom
Kromosom merupakan pembawa bahan genetik yang terdapat di dalam inti sel
setiap makhluk hidup. Kromosom berbentuk batang panjang atau pendek dan lurus
atau bengkok (Estri. 2006).
Gambar 2.1 Struktur Kromosom
Manusia
2.2 Tipe
Kromosom
Ada beberapa tipe-tipe kromosom. Menjelang abad ke-20,
banyak peneliti telah mencoba untuk mengetahui jumlah kromosom yang terdapat di
dalam nukleus sel tubuh manusia, tetapi selalu menghasilkan data-data yang
berbeda karena pada waktu itu teknik pemeriksaan kromosom masih terlalu sederhana.
Dalam tahun 1912, Winiwater menyatakan bahwa di dalam sel tubuh manusia
terdapat 47 kromosom. Tetapi kemudian pada tahun 1920 Painter menegaskan
penemuannya, bahwa manusia memiliki 48 kromosom. Pendapat ini bertahan sampai
30 tahun lamanya, sampai akhirnya Tjio dan Levan dalam tahun 1956 berhasil
membuktikan melalui teknik pemeriksaan kromosom yang lebih sempurna, bahwa
nucleus sel tubuh manusia mengandung 46 kromosom.
Kromosom
manusia dibedakan atas 2 tipe :
- Autosom, ialah
kromosom biasa, yang tidak berperan menentukan dalam mengatur jenis
kelamin. Dari 46 krmosom di dalam nucleus sel tubuh manusia, maka yang 44
buah (22 pasang) merupakan autosom
- Gonosom, ialah
seks kromosom (kromosom kelamin), yang berperan dalam menentukan jenis
kelamin. Biasanya terdapat sepasang kromosom. Melihat macamnya dapat
dibedakan atas Kromosom X dan Kromosom Y.
2.3 Perubahan
Struktur Kromosom
Perubahan struktur kromosom secara umum dapat disebabkan oleh 4 hal yakni :
o Delesi
Mutasi kromosom karena hilangnya suatu segmen materi ge netik
dan informasi genetik yang terdapat dalam suatu kromosom. Hal ini diakibatkan
oleh adanya pemanasan, radiasi, virus atau bahan kimia.
o Duplikasi
Duplikasi merupakan mutasi kromosom yang disebabkan oleh
terulangnya suatu segmen dari kromosom.
o Inversi
Inversi merupakan mutasi kromosom dimana sebagian dari
suatu kromosom memiliki lokus gen-gen yang urutannya terbalik bila dibandingkan
dengan urutan lokus gen-gen pada kromosom normalnya.
o Translokasi
Translokasi merupakan peristiwa pemindahan suatu bagian
dari sebuah kromosom ke bagian dari kromosom lain yang bukan homolognya
(Estri.2006).
BAB III
METODE PERCOBAAN
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Percobaan kromosom manusia
dilaksanakan pada tanggal 13 November 2014 di Laboratorium Biologi, Universitas
Negeri Medan.
3.2 Alat dan Bahan
Percobaan Kromosom Manusia
Nama Alat
|
Jumlah
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
Alat Tulis
|
1 Unit
|
Kertas Gambar Kromosom
|
1 Buah
|
Kertas HVS
|
2 Buah
|
|
|
Percobaan kromosom Kelamin
Nama Alat
|
Jumlah
|
Nama Bahan
|
Jumlah
|
Alat Tulis
|
1 Unit
|
Jari tangan Anggota Kelompok 2
|
6 Orang
|
Kertas HVS
|
2 Buah
|
|
|
3.3 Prosedur Kerja
Percobaan Kromosom Manusia
1.
Mengidentifikasi beberapa jenis
dan bentuk kromosom manusia.
2.
Menggunting kromosom pada kertas
gambar kromosom.
3.
Menempelkan tiap bagian kromosom
yang acakan menjadi bagian kromosom yang teratur.
4.
Mengidentifikasi nama dari tiap
bentuk kromosom yang dibuat.
Percobaan Kromosom Kelamin
1.
Meletakkan jari
tangan pada kertas HVS.
2.
Membuat pola jari
tangan diatas kertas HVS dengan menggunakan pensil.
3.
Mengidentifikasi
pola jari tangan, bagian jari yang lebih tinggi.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan Kromosom Kelamin
Nama
|
Genotif
|
Fenotif
|
Zebulon Naftalip
|
LL
|
Telunjuk Panjang
|
Difa Diniandra
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Siti Hardiyanti
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Yuli Hardiyanti
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Roma Duma
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Rahmah Nur Aliyah
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Nira Wati
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Eta Rinayanta Brutu
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Hayati Solecha Harahap
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Rahmad Husein
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Fretty Juniarti
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Puput Rahayu
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Fathimah Nurfihtri Hashifah
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Karya Prima Butar-butar
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Rafika Khaira
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Jelly Mariska
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Dahliana
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Dwi Puji Asriani Harahap
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Devi Fitrianingsih
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Adelina
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Agus Handoko
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Delly Mariam Valencia
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Buana Hijrah Gurning
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Dwi Putri Novitasari
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Nurhasanah
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Heka Citra Dewi Br Tarigan
|
LL
|
Telunjuk Pendek
|
Analisis Data
Fenotif
|
Persentase (%)
|
Telunjuk Panjang
|
3,85
|
Telunjuk Pendek
|
96,15
|
Berdasarkan
data pengamatan kromosom kelamin, yang memiliki telunjuk panjang sebanyak 3,85%
dan yang memiliki telunjuk pendek sebanyak 96,15% dengan kesemua genotif adalah
LL namun secara fenotif ada perbedaan walaupun sama genotifnya. Untuk laki-laki
LL memiliki telunjuk pendek, namun untuk perempuan LL memiliki telunjuk pendek.
Beberapa
sifat keturunan ditentukan oleh gen autosomal ada yang ekspresinya dipengaruhi
oleh seks (jenis kelamin). Sifat tersebut dapat tampak kedua jenis seks, tetapi
pada salah satu seks ekspresinya lebih besar dibandingkan seks lainnya. Kepala
botak, panjang jari telunjuk merupakan contoh dari kasus ini. Jari telunjuk
yang lebih pendek dari pada jari manis ditentukan oleh gen dominan pada
laki-laki sedangkan pada wanita bersifat resesif.
Berdasarkan
praktikum yang dilakukan untuk mengidentifikasi telunjuk laki-laki dan
perempuan, maka ada 1 hal yang tidak sinkron dengan literatur, yakni pengamatan
jari tangan atas nama Zebulon, yang memiliki jari telunjuk lebih panjang
dibandingkan jari manis, seharusnya berdasarkan literatur yang didapat bahwa
pada laki-laki jari telunjuk lebih pendek dibandingkan dengan jari manis. Namun
untuk pengamatan laki-laki atas nama Agus Handoko, dan Rahmad Husein tepat
yakni memiliki jari telunjuk yang lebih pendek dibandingkan dengan jari manis.
Kesalahan identifikasi pada jari tangan Zebulon mungkin bisa menjadi penyebab
adanya penyimpangan tersebut.
Pada wanita, berdasarkan literatur seharusnya jari
telunjuk lebih panjang dibandingkan dengan jari manis. Namun berdasarkan semua
pengamatan yang dilakukan tidak ada 1 orang dari kalangan wanita yang memiliki
jari telunjuk lebih panjang dibandingkan dengan jari manis.
4.2 Data Hasil Pengamatan Kromosom Manusia
Berdasarkan gambar kromosom diatas menunjukkan bahwa pada
gambar A menunjukkan bentuk kromosom metasntrik, yang ditandai dengan lengan
atas dan lengan bawah memiliki panjang yang sama. Pada gambar B menunjukkan
bentuk kromosom akrosentrik yang memiliki lengan bagian atas lebih pendek
dibandingkan dengan yang lengan bagian bawah. Pada gambar C menunjukkan bentuk
kromosom submetasentrik yang ditandai dengan lengan atas dan lengan bawah
hampir memiliki ukuran panjang sama, namun sentromer tidak tepat berada di
tengah. Sedangkan untuk gambar D menunjukkan bentuk kromosom telosentrik yang
ditandai dengan sentromer yang berada di ujung bagian salah satu dari lengan
pada kromosom, jadi seolah kromosom tersebut hanya memiliki lengan di bagian
bawah saja.
Berdasarkan analisis pribadi bahwa kesemua gambar dari
kromosom tersebut, didasarkan pada letak sentromer. Jika tepat berada di
tengah, yakni dinamakan metasentrik. Jika agak ke tengah dinamakan
submetasentrik. Namun jika sentromer berada di bagian salah satu lengan yang
menjadikan lengan memiliki ukuran panjang pendek dan panjang yakni dinamakan
akrosentrik dan jika sentromer tepat berada di ujung salah satu lengan kromosom
dinamakan telosentrik.
Salah satu contoh kelainan
kromosom adalah Sindrom Down oleh penelitian Malinda. 2013
Sindrom
down merupakan salah satu penyakit kelainan kromosom dengan penyebab yang
sangat kompleks. Sindrom Down ditandai dengan adanya interaksi secara
menyeluruh maupun sebagian antara triplikasi kromosom 21 dan faktor – faktor
lainnya yang dapat memegang peranan dalam gejala klinis pada penderita, seperti
apolipoprotein E yang merupakan kandidat gen yang berinteraksi dengan deposisi
Abeta otak menjadi salah satu penanda kelainan neurologis pada penderita
Sindrom Down.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1.
Bentuk kromosom
yang terdapat pada gambar kertas kromosom terdiri atas 4 bagian yakni
metasentrik, submetasentrik, akrosentrik dan telosentrik.
2.
Beberapa contoh
kelainan kromosom yakni adalah Sindrom Down.
3.
Secara umum dari pengamatan
identitifikasi jari, jari telunjuk pada laki-laki memiliki ukuran yang lebih
pendek dibandingkan dengan jari manis, hal ini disebabkan oleh gen dominan pada
laki-laki.
Pada
perempuan, tidak ada 1 orang pun yang memiliki ukuran jari telunjuk lebih
panjang dibandingkan dengan jari manis. Jadi kesemua praktikan wanita memiliki
ukuran jari telunjuk lebih pendek dibandingkan dengan jari manis.
5.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum, tetap harus ada pengawasan
dari dosen sehingga data yang dihasilkan dalam praktikum valid. Dan dalam
pengidentifikasian jari tangan sebaiknya menggunakan alat yang modern sehingga
tidak ada bentuk kesalahan dalam praktikum yang dilakukan oleh mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Laksono, Sony.
2011. Persentase Distribusi Penyakit Genetik dan Penyakit yang disebabkan
Oleh Faktor Genetik di RSUD Serang. Artikel Penelitian Majalah Kesehatan.
Vol 3 No : 2
Laras, Estri. 2006.
Kromosom, Gen, DNA, Sintesis Protein dan Regulasi. Malang : Universitas
Brawijaya
Meinapuri, Malinda.
2013. Polimorfisme Gen Apolipoprotein pada Penderita Sindrom Down Trisomi 21.
Jurnal Kesehatan. Vol 2 No : 1
Komentar
Posting Komentar