MAKALAH PENULISAN KARYA ILMIAH

Makalah Bahasa Indonesia
PENULISAN KARYA ILMIAH
download (2).jpg
 








Disusun Oleh :

Agus Handoko                   4123220001
Buana Hijrah M. Gurning   4123220005               
Delly Mariam V. Siregar     4123220007
Hayati Solecha Harahap     4122220006
Eta Rinayanta Berutu         4122220005
Nurhasanah                         4122220008
Puput Rahayu                     4122220009
Rahmad Husein                  4122220010
Yuli Hardiyanti                   4122220013


Biologi Nondik A 2012


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015



KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan nikmat berupa kesehatan dan kesempatan waktu sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Bahasa Indonesia dengan judul “Penulisan Karya Tulis”. Makalah ini dibuat sebagai salah satu tugas mata kuliah bahasa Indonesia untuk memenuhi persyaratan kelulusan.
            Adapun penulisan makalah ini berisi yakni bab 1 berupa pendahuluan yakni latar belakang dalam penulisan makalah. Bab 2 berupa pembahasan yakni pengertian karya tulis, pemilihan topik, pembatasan topik hingga pengumpulan bahan. Dan bab 3 berupa kesimpulan dari pembahasan yang telah dibuat.
            Saya juga selaku pemakalah mengucapkan terimakasih Bapak Drs. Sanggup Barus, M.Pd selaku pengampuh mata kuliah Bahasa Indonesia di kelas Biologi Nondik A 2012.  Serta atas kesalahan dalam penulisan dan tutur kata yang tidak berkenan, saya mohon maaf kepada seluruh pembaca.


Medan, 4 Mei 2015



Penulis










DAFTAR ISI

Kata Pengantar                                                                                    i
Daftar Isi                                                                                             ii
Bab 1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang                                                                       1
1.2 Rumusan Masalah                                                                   1
1.3 Tujuan                                                                                     1
Bab 2. Pembahasan
2.1 Pengertian Karya Ilmiah                                                         2
2.2 Pemilihan Topik                                                                      2
2.3 Pembatasan Topik                                                                  
2.4 Penentuan Judul                                                                    
2.5 Perumusan Tema                                                                    
2.6 Pengumpulan Bahan                                                              
Bab 3. Penutup
3.1 Kesimpulan                                                                             4
3.2 Saran
Daftar Pustaka                                                                                    













 BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menulis karya tulis ilmiah yang bersumber dari penelitian adalah menulis laporan penelitian dan artikel untuk jurnal ilmiah. Oleh sebab itu, format penulisannya menyesuaikan dengan format penelitian. Format penelitian sangat tergantung dengan metode penelitian yang digunakan, di mana setiap metode memiliki format tersendiri. Format dalam menulis karya ilmiah merupakan alur-alur jalan pikiran yang terdapat dalam sebuah penelitian yang dikaitkan dengan proses penulisan. Dan didalam dunia informasi ada berbagai macam bentuk penyampaian informasi berita, salah satunya adalah penulisan ilmiah. Penulisan ilmiah ini dapat berupa karya ilmiah, artikel, makalah dan skripsi.
Dalam pembahasan ini kita tidak akan menekankan kepada aspek-aspek penelitian seperti teknik pengambilan data, analisis data, dan teknik analisis statistika, melainkan kepada rambu-rambu pikiran yang merupakan tema pokok sebuah proses penelitian. Seperti kita ketahui bahwa penelitian adalah sebuah proses pemecahan masalah, maka penulisan karya tulis ilmaih merupakan pemaparan proses pemecahan masalah, sehingga pembaca memperoleh jawaban dari masalah yang diteliti. Karya tulis ilmiah hasil penelitian berfungsi mengkomunikasikan ihwal gagasan atau hasil penelitian yang telah dilakukan,
Setiap penulisan ilmiah biasanya diikuti dengan suatu penelitian, yang kemudian nantinya hasil dapat disusun dan diurutkan dalam bentuk tulisan.Untuk mempelajari lebih lanjut dan mendalam tentang penulisan ilmiah maka akan dibahas lebih lanjut di makalah ini.

1.2 Rumusan Masalah
a.       Apa pengertian karya tulis?
b.      Bagaimana cara pemilihan topik dalam karya tulis?
c.       Bagaimana pembatasan topik dalam karya tulis?
d.      Bagaimana cara penentuan judul dalam karya tulis?
e.       Bagaimana cara merumuskan tema dalam karya tulis?
f.       Bagaimana cara mengumpulkan bahan dalam karya tulis?
g.      Bagaimana cara menyusun kerangka masalah dalam karya tulis?

1.3 Tujuan
a.       Untuk mengetahui pengertian karya tulis.
b.      Untuk mengetahui cara pemilihan topik dalam karya tulis.
c.       Untuk mengetahui pembatasan topik dalam karya tulis.
d.      Untuk mengetahui cara penentuan judul dalam karya tulis.
e.       Untuk mengetahui cara merumuskan tema dalam karya tulis.
f.       Untuk mengetahui cara mengumpulkan bahan dalam karya tulis.
g.      Untuk mengetahui cara menyusun kerangka masalah dalam karya tulis.





















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Karya Ilmiah
                Kata karya dapat diartikan dengan hasil perbuatan atau ciptaan (terutama hasil karangan). Lalu kata ilmiah dapat diartikan dengan bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Jadi, dapat dinyatakan bahwa karya ilmiah adalah karangan yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu pengetahuan.
            Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah yakni sebagai berikut :
a.         Karya ilmiah bersifat objektif. Artinya, penulis tidak boleh memasukkan unsur subjektifitasnya kedalam karyanya.
b.        Segala sesuatu yang dikemukakan penulis, harus berdasarkan data.
c.         Penyimpulan penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif.
d.        Pembahasan datanya berdasarkan rasio.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah karangan yang pembicaraanya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan-penyimpulan di dalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya berdasarkan rasio. Yang termasuk ke dalam jenis karya ilmiah adalah makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya.
            Suatu karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis dan dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Adapun tujuan dari penulisan karya ilmiah, antara lain untuk menyampaikan gagasan, memenuhi tugas dalam studi, untuk mendiskusikan gagasan dalam suatu pertemuan, mengikuti perlombaan, serta untuk menyebarluaskan ilmu pengetahuan/hasil penelitian.
Karya ilmiah merupakan karya tulis yang menyajikan gagasan, deskripsi atau pemecahan masalah secara sistematis, disajikan secara objektif dan jujur, dengan menggunakan bahasa baku, serta didukung oleh fakta, teori, dan atau bukti-bukti empirik.
Terdapat berbagai jenis karangan ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium , artikel jurnal, yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan (referensi) bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Karya ilmiah dapat berfungsi sebagai rujukan, untuk meningkatkan wawasan, serta menyebarluaskan ilmu pengetahuan. Bagi penulis, menulis karya ilmiah bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis, berlatih mengintegrasikan berbagai gagasan dan menyajikannya secara sistematis, memperluas wawasan, serta memberi kepuasan intelektual, di samping menyumbang terhadap perluasan cakrawala ilmu pengetahuan.

2.2 Ciri-ciri Karya Ilmiah
Dalam karya ilmiah ada 4 aspek yang menjadi karakteristik utamanya, yaitu :
1.    Struktur sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan simpulan pokok pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2.    Komponen dan substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup, dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan adanya abstrak.
3.    Sikap penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersPonal, dengan banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
4.    Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa baku yang tercermin dari pilihan kata/istilah, dan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.

Sebuah karya ilmiah haruslah mengikuti beberapa ciri khas yakni :
a.         Sistematik, artinya runtut. Uraian sebuah karya ilmiah itu; enak dibaca. Mulai dari pendahuluan, perumnusan masalah, teori data hingga penarikan kesimpulan begitu jelas kaitan antara satu dengan yang lainnya.
b.        Jelas tujuannya; apa yang ditulis sangat jelas apa yang ditujunya, pesan- pesan apa yang dibawanya.
c.         Universal, berlaku umum. Bukan hanya untuk kepentingan suatu pihak.
d.        Keaslian, karya ilmiah akan lebih bermakna kalau betul2 asli buah pikiran dari penulisnya. Tak ada salahnya melihat dari karya terdahulu, tetapi harus diupayakan ada perbedaan. Perbedaannya adalah hindari Plagiatisme. Plagiatisma yag paling rendah dosanya adalah self plagitism, artinya kita membuat karangan baru yang sebenarnya karangan lama, hanya dibedakan asedikit demi sedikit. Jadi sebenarnya tak ada hal baru dalam pemikitan kita.
e.         Kejujuran (intellectual honesty) dan Kerendahatian (Intellectual modesty). Kesadaran bahwa sebuah pemikiran, tidaklah merupakana kebenaran abadi. Akan tetapi sebuah kebenaran relatif, sehingga mungkin saja akan berbeda dari pemikir yang lain, disebabkan metoda, waktu dan tempat yang berbeda.
f.         Berawal dari sumber-sumber yang tepat, kredibel. Semakin banyak sumberyang di ungkap semakin baik. Sekedar contoh; Di UIN, untuk bagian pendahuluan dan bagian teori; wajib memakai foot note 3 buah perlembar. Sehingga sebuah dissertasi, jumlah kepustakaanya bisa lebih dari lima halaman (Koesmawan. 2010).

2.3 Contoh Karya Ilmiah
1)    Makalah
Menurut bahasa, makalah berasal dari bahasa Arab yang berarti karangan. Makalah adalah karya tulis (ilmiah) paling sederhana.
Makalah, adalah karya ilmiah yang membahas suatu pokok persoalan atau menyajikan suatu masalah, sebagai hasil penelitian data di lapangan yang bersifat empiris-objektif atau sebagai hasil kajian yang disampaikan dalam suatu pertemuan ilmiah (seminar) atau yang berkenaan dengan tugas-tugas perkuliahan yang diberikan oleh dosen yang harus diselesaikan secara tertulis oleh mahasiswa dan aturannya tidak seketad makalah para ahli karena bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan dan kemudian dengan tarikan teoritis; menggabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya.

2)    Kertas Kerja
Kertas kerja adalah makalah yang memiliki tingkat analisis lebih serius, biasanya disajikan dalam lokakarya. Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada ‘perhelatan ilmiah’ tersebut, kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja ‘dimentahkan’ karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.

3)    Skripsi
Skripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasar pendapat orang lain dimana karya ilmiah yang ditulis berdasarkan hasil penelitian lapangan, didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapangan atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaandan dipertahankan di depan sidang ujian (munaqasyah) dalam rangka penyelesaian studi tingkat Strata Satu (S1) untuk memperoleh gelar Sarjana. Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru.



4)    Tesis
Tesis, adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat program Strata Dua (S2), yang diajukan untuk dinilai oleh tim penguji guna memperoleh gelar Magister. Pembahasan dalam tesis mencoba mengungkapkan persoalan ilmiah tertentu dan memecahkannya secara analisis kristis. Karya tulis ilmiah ini sifatnya lebih mendalam daripada skripsi.Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’. Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing, mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen, mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri sekalipun dipandu dosen pembimbing menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri.

5)    Disertasi
Pencapaian gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D) dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi  dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor dibidang masing-masing. Disertasi adalah karya ilmiah yang ditulis dalam rangka penyelesaian studi pada tingkat Strata Tiga (S3) yang dipertahankan di depan sidang ujian promosi untuk memperoleh gelar Doktor (Dr.). Pembahasan dalam disertasi harus analitis kritis, dan merupakan upaya pendalaman dan pengembangan ilmu pengetahuan yang ditekuni oleh mahasiswa yang bersangkutan, dengan menggunakan pendekatan multidisipliner yang dapat memberikan suatu kesimpulan yang berimplikasi filosofis dan mencakup beberapa bidang ilmiah. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan) orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan fakta valid dengan analisis terinci. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi.

6)    Artikel
Artikel, merupakan karya tulis lengkap, seperti laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dan sebagainya. Artikel adalah sebuah karangan prosa yang dimuat dalam media massa, yang membahas isu tertentu, persoalan, atau kasus yang berkembang dalam masyarakat secara lugas. Artikel merupakan: karya tulis atau karangan; karangan nonfiksi; karangan yang tak tentu panjangnya; karangan yang bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur; sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan sebagainya; wujud karangan berupa berita.
Artikel mempunyai dua arti: (1) barang, benda, pasal dalam undang- undang dasar atau anggaran dasar; (2) karangan, tulisan yang ada dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tetapi, kita akan lebih jelas lagi dengan penguraian Webster`s Dictionary yang mengartikan bahwa artikel adalah a literary compositon in a journal (suatu komposisi atau susunan tulisan dalam sebuah jurnal atau penerbitan atau media massa). Sejak tahun 1980 para jurnalis Amerika sepakat untuk memakai istilah artikel bagi tulisan yang berisi pendapat, sikap, atau pendirian subjektif mengenai masalah yang sedang dibahas disertai dengan alasan dan bukti yang mendukung pendapatnya.

7)    Esai
Esai, adalah ekspresi tertulis dari opini penulisnya. Sebuah esai akan makin baik jika penulisnya dapat menggabungkan fakta dengan imajinasi, pengetahuan dengan perasaan, tanpa mengedepankan salah satunya. Tujuannya selalu sama, yaitu mengekspresikan opini, dengan kata lain semuanya akan menunjukkan sebuah opini pribadi (opini penulis) sebagai analisa akhir. Perbedaannya dengan tulisan yang lain, sebuah esai tidak hanya sekadar menunjukkan fakta atau menceritakan sebuah pengalaman; ia menyelipkan opini penulis di antara fakta-fakta dan pengalaman tersebut. Jadi intinya kita harus memiliki sebuah opini sebelum menulis esai.

8)    Opini
Opini, adalah sebuah kepercayaan yang bukan berdasarkan pada keyakinan yang mutlak atau pengetahuan sahih, namun pada sesuatu yang nampaknya benar, valid atau mungkin yang ada dalam pikiran seseorang; apa yang dipikirkan seseorang; penilaian

9)    Fiksi
Fiksi, satu ciri yang pasti ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting dan sebagainya  adalah hal-hal penting yang memerlukan perhatian tersendiri. Meski demikian, dengan kisah (bisa juga data) yang asalnya dari imajinasi pengarang tersebut, tulisan fiksi memungkinkan kebebasan bagi seorang pengarang untuk membangun sebuah ‘kebenaran’ yang bisa digunakan untuk menyampaikan pesan yang ingin ia sampaikan kepada pembacanya. Sementara itu, kebebasan yang dimiliki pengarang fiksi tadi di lain pihak juga memungkinkan adanya kebebasan bagi pembaca untuk menginterpretasikan makna yang terkandung dalam tulisan tersebut. Artinya, fiksi sangat memungkinkan adanya multi interpretasi makna. Para pendukung tulisan fiksi meliputi: novelis, cerpenis, dramawan dan kadang penyair pun sering dimasukkan ke dalam golongan ini (Mulya. 2010).

2.4 Pemilihan Topik
            Topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan tulisan yang digarap. Topik harus ditentukan sebelum mulai menulis sebab aktivitas menulis tidak mungkin dilakukan tanpa topik. Oleh karena itu, kegiatan pertama yang harus dilakukan pada tahap pra penulisan ialah memilih topik. Di dalam memilih topik karya ilmiah harus dipertimbangkan hal-hal berikut ini :
1)        Topik harus bermanfaat dan layak dibahas. Bermanfaat berarti bahwa pembahasan topik itu akan memberi sumbangan bagi pengembangan ilmu dan profesi. Lalu, layak dibahas berarti bahwa topik itu memang memerlukan pembahasan dan sesuai dengan bidang yang ditekuni, misalnya pelestarian sumber daya perairan, angkutan laut.
2)        Topik cukup menarik, terutama bagi penulis. Topik yang demikian dapat memotivasi penulis berusaha secara kontinu mencari data yang berguna dalam membahas masalah yang dihadapi dan memotivasi penulis menyelesaikan masalah karya ilmiahnya secara baik. Bagi pembaca, topik yang demikian mengandung minat untuk membacanya.
3)        Topik dikenal baik. Ini berarti topik yang dipilih, harus topik yang dikuasai atau diketahui penulis sendiri. Sekurang-kurangnya prinsip-prinsip ilmiahnya dikuasai penulis serba sedikit.
4)        Bahan yang diperlukan untuk pembicaraan topik itu, dapat diperoleh dan cukup memadai. Artinya sumber-sumber bahan yang relevan dan memadai dapat diperoleh, baik dari perpustakaan pribadi penulis maupun dari perpustakaan yanga ada di daerah atau kota penulis.
5)        Tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit. Topik yang terlalu luas seperti laut, pendidikan, pelayaran, tidak memberi kesempatan kepada penulis untuk membahasnya secara mendalam. Apalagi jika panjang karya ilmiah dibatasi (misalnya oleh panitia seminar). Sebaliknya bila topik terlalu sempit, maka sifatnya terlalu khusus, tidak dapat digeneralisasi, sehingaa tidak banyak gunanya bagi pengembangan ilmu, misalnya kesulitan penulis surat klaim yang dialami pegawai PT Djakarta Lloyd Cabang Medan-Belawan (Sanggup. 2015).

2.5 Pembatasan Topik
            Topik yang terlalu umum atau luas yang tidak sesuai dengan kemampuan penulis untuk membicarakannya, dapat dibatasi ruang lingkupnya. Hal ini dilakukan agar penulis tidak hanyut dalam suatu persoalan yang tidak habis-habisnya dan dapat menulis dengan suatu tujuan khusus. Topik yang cukup terbatas untuk dibahas, misalnya penanganan dan pencegahan klaim pada PT Djakarta Lloyd Cabang Medan-Belawan, pembudidayaan kerang mutiara di Maluku Selatan dan sebagainya. Proses pembatasan topik ini dapat dipermudah dengan cara membuat diagram jam, diagram pohon atau dengan cara membuat piramid terbalik (Sanggup. 2015).

2.5 Penentuan Judul
            Setelah diperoleh topik yang relevan, topik itu dinyatakan dalam suatu judul karya ilmiah. Apakah judul sama dengan topik? Topik berbeda dengan judul. Seperti yang telah dikemukakan terdahulu, topik adalah pokok pembicaraan dalam keseluruhan karya ilmiah yang digarap. Sedangkan judul ialah nama dalam suatu karya ilmiah. Pernyataan topik mungkin saja sama dengan judul tetapi mungkin juga tidak. Dalam karya ilmiah, judul harus tepat menunjukkan topiknya. Penentuan judul harus dipikirkan secara serius dengan mengingat beberapa syarat berikut :
1)        Judul harus sesuai dengan topik atau isi karya ilmiah beserta jangkauannya.
2)        Judul sebaiknya dinyatakan dalam bentuk frase benda bukan dalam bentuk kalimat. Karena itu, judul Kerang Mutiara di Maluku Selatan Perlu Dibudidayakan, dinilai tidak tepat, sebaiknya Pembudidayaan Kerang Mutiara di Maluku Selatan.
3)        Judul karya ilmiah diusahakan sesingkat mungkin.
4)        Judul karya ilmiah harus dinyatakan secara jelas. Artinya judul itu tidak dinyatakan dalam kata kiasan atau tidak mengandung kata yang mendukung makna ganda (Sanggup. 2015).

2.6 Perumusan Tema
            Meskipun topik yang terbatas telah diperoleh, penulis belum bisa mulai menulis. Dia harus menetapkan maksud dan tujuannya menggarap topik tadi. Tujuannya adalah mengarahkan perkembangan tulisan.
            Setelah itu, penulis membuat rumusan mengenai masalah dan tujuan yang dicapai dengan topik tadi. Rumusan itu dinamakan tema, untuk memenuhi keperluan penyusunan sebuah kerangka tulisan ilmiah, rumusan tema harus berbentuk tulisan ilmiah, rumusan tema harus berbentuk kalimat. Rumusan singkat yang mengandung tema dasar sebuah karya ilmiah disebut tesis. Ini berarti bahwa ada satu gagasan sentral yang menonjol. Bila tulisan itu tidak menonjolkan suatu gagasan utama, maka yang ingin disampaikan, dapat dinyatakan dalam bentuk penjelasan singkat. Rumusan singkat yang tidak menekankan tema dasar disebut pengungkapan maksud.
Perhatikan contoh pembuatan rumusan tesis dan pengungkapan maksud yang dibawah ini :
Topik               : Pertanian rakyat di Indonesia
Tujuan             : Mendorong rakyat untuk meningkatkan produksi pertanian
Tesis                : Dalam rangka meningkatkan produksi pertanian rakyat di Indonesia, hendaknya rakyat didorong atau dirangsang dengan memberi kredit dan penerangan.

Topik                           : Penanganan klaim pada PT Djakarta Lloyd Cabang Medan-Belawan
Tujuan                         : Menggambarkan penanganan klaim pada PT Djakarta Lloyd Cabang Medan-Belawan
Pengungkapan Maksud           : Penulis ingin menggambarkan penanganan klaim pada PT Djakarta Lloyd Cabang Medan-Belawan sehingga gambaran proses penanganan dan pencegahan klaim pada perusahaan itu dapat diketahui pembaca dengan jelas.

Dalam pengungkapan maksud, topik dan tujuan pembicaraan hanya menjadi keterangan – keterangan kalimat itu. Yang menjadi pokok pikiran kalimat adalah penulis dan maksud penulis. Maksud penulis biasanya dinyatakan dengan kata – kata seperti akan menceritakan, akan menggambarkan, akan menguraikan, akan mengisahkan dan sebagainya (Sanggup. 2015).

2.7 Pengumpulan Bahan
            Bahan penulisan adalah semua informasi atau data yang relevan digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Data itu mungkin merupakan teori, contoh - contoh, rincian atau detail, perbandingan, fakta, hubungan sebab – akibat, pengujian dan pembuktian, angka – angka, kutipan, gagasan, dan sebagainya yang dapat membantu penulis dalam mengembangkan tema. Sumber utama bahan penulisan adalah pengalaman dan inferensi dari pengalaman.
            Apakah yang dimaksud dengan pengalaman sebagai sumber dan inferensi sumber? Yang dimaksud dengan pengalaman sumber adalah keseluruhan pengetahuan yang diperoleh melalui panca indera. Sedangkan inferensi adalah kesimpulan atau nilai-nilai yang tertarik dari pengalaman, dan inferensi ini kemudian menjadi bagian pengalaman dan mungkin dijadikan sebagai sumber inferensi baru. Bahan penulisan yang diperoleh dari pengalaman, mungkin didapat melalui dua sumber yaitu observasi langsung atau melalui bacaan.
            Bagaimana memperoleh pengalama melalui observasi langsung dan melalui bacaan? Untuk memperoleh pengalaman yang diperlukan melalui observasi, pedoman wawancara, angket atau instrumen lain dapat dimiliki dan digunakan oleh penulis. Lalu untuk memperoleh pengalaman yang diperlukan melalui bacaan, penulis harus mencari dan mendapatkan sumber – sumber tertulis seperti buku, majalah, surat kabar, dan sebagainya. Penulis harus mencatat bahan – bahan penulisan – ulasan (evaluasi), kutipan, parafrase atau rangkuman – dalam kartu-kartu informasi yang telah dipersiapkan dan disusun menurut abjad terlebih dahulu (Sanggup. 2015).













BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
            Karya ilmiah adalah karangan yang pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan – penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya berdasarkan rasio. Yang termasuk kedalam jenis karya ilmiah ini adalah makalah, skripsi, tesis, disertasi, artikel dan sebagainya. Dalam pemilihan topik karya ilmiah harus bersifat spesifik agar lebih mendalam pembahasannya, dan bahan dalam pembuatan karya ilmiah bisa berupa bacaan dan observasi langsung melalui pengalaman serta inferensi.

3.2 Saran
            Dalam penulisan karya ilmiah, diperlukan adanya pedoman secara khusus dalam tiap institusi untuk mendapatkan karya tulis yang diinginkan, dan sesuai dengan tema dalam institusi tersebut.
















Daftar Pustaka

Barus, Sanggup. 2015. Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan : Unimed Press
Koesmawan. 2010. Pemahaman Penulisan Karya Ilmiah agar Memenuhi Kepatutan Serta Kaitannya Dengan Usulan Kenaikkan Jenjang Kepangkatan. Jakarta : Stie Ahmad Dahlan



            

Komentar

Postingan populer dari blog ini

LAPORAN GENETIKA ALEL DAN GEN GANDA

LAPORAN MONOHIBRID DAN DIHIBRID

LAPORAN OKULASI