PROPOSAL PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KOPI TERHADAP PERTUMBUHAN JAGUNG (Zea mays)
PROPOSAL PERCOBAAN
PENGARUH PEMBERIAN AMPAS KOPI TERHADAP
PERTUMBUHAN JAGUNG (Zea mays)
Oleh :
KELOMPOK 5
Agus Handoko 4123220001
Dahliana 4122220002
Delly Mariam V. Siregar 4123220007
Rahmah Nur Aliyah 4123220023
Yuli Hardiyanti 4122220013
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2015
DAFTAR ISI
Daftar
Isi i
Daftar
Gambar ii
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Batasan Masalah 1
1.3 Rumusan Masalah 2
1.4 Tujuan Penelitian 2
Bab II Tinjauan Pustaka
2.1 Ampas Kopi 3
2.2
Manfaat Ampas Kopi Sebagai Pupuk 4
2.3
Manfaat Lain Ampas Kopi 4
2.4
Jagung 5
Bab III Metode Penulisan
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 7
3.2 Populasi dan Sampel 7
3.3 Alat dan Bahan Penelitian 7
3.4 Rancangan Penelitian 7
3.5 Prosedur Kerja
8
3.6
Parameter Pengamatan
9
3.7 Teknik Analisis Data 9
Bab IV Pembahasan
4.1
Analisis Data 11
4.2
Grafik Pertumbuhan 43
4.3
Pembahasan 48
Bab V Penutup
5.1
Kesimpulan 49
Daftar
Pustaka 50
DAFTAR
GAMBAR
Gambar 2.1 Ampas Kopi 3
Gambar 2.2 Morfologi Jagung 6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah merupakan
buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
domestik atau juga yang dihasilkan oleh alam yang kehadirannya tidak
dikehendaki oleh lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis, bahkan kita
selalu beranggapan bahwa kehadiran limbah selalu berdampak negative terhadap
lingkungan. Berangkat dari pernyataan diatas, ternyata limbah tidak selamanya
berdampak negative terhadap lingkungan. Dimulai dengan maraknya masyarakat yang
mengonsumsi kopi akan meningkatkan jumlah ampas kopi yang tidak
bernilai karena dianggap sampah.
Minuman
yang juga sering dikonsumsi oleh masyarat adalah kopi. Sama halnya dengan teh,
kopi yang diminum biasanya juga menyisakan ampas yang hanya dibuang begitu saja
setelah digunakan. Ampas kopi mempunyai banyak manfaat, terutama bagi tumbuhan
yaitu dapat menambah asupan Nitrogen, Fosfor dan Kalium (NPK) yang dibutuhkan
oleh tanaman sehingga dapat menyuburkan tanah. Ampas kopi dapat dimanfaatkan
sebagai pupuk organik karena mengandung mineral, karbohidrat, membantu
terlepasnya nitrogen sebagai nutrisi tanaman, dan ampas kopi bersifat asam
sehingga menurunkan pH tanah (Yunus, 2010).
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh Losito. 2011 menyatakan bahwa ampas kopi
merupakan pupuk organik yang ekonomis dan ramah lingkungan. Ampas kopi
mengandung 2,28% nitrogen, fosfor 0,06% dan 0,6 kalium. pH ampas kopi sedikit
asam, berkisar 6,2 pada skala pH. Selain itu, ampas kopi mengandung magnesium,
sulfur, dan kalsium yang berguna bagi pertumbuhan tanaman.
1.2 Batasan Masalah
Percobaan ini dibatasi hanya pada
pengamatan : Pengaruh kopi terhadap pertumbuhan jagung, dengan beberapa
parameter yakni: tinggi tanaman, jumlah daun, luas daun.
1.3 Rumusan Masalah
a.
Apakah
kopi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan jagung?
b.
Konsentrasi
berapakah yang baik dalam pertumbuhan jagung?
1.4 Tujuan Percobaan
a.
Mengetahui
pengaruh kopi dengan pertumbuhan jagung.
b.
Mengetahui
konsentrasi yang baik dalam pertumbuhan jagung.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ampas Kopi
Kopi adalah sejenis
minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi biji tanaman kopi.
Kata kopi sendiri berasal dari bahasa Arab yakni qahwah yang berarti
kekuatan, karena pada awalnya kopi digunakan sebagai makanan berenergi tinggi.
Kata qahwah kembali mengalami perubahan menjadi kahveh yang
berasal dari bahasa Turki dan kemudian berubah lagi menjadi koffie dalam
bahasaBelanda. Penggunaan kata koffie segera diserap ke dalam
bahasa Indonesia menjadi kata kopi yang dikenal saat ini.
Secara umum, terdapat dua jenis biji kopi, yaitu
arabika (kualitas terbaik) dan robusta. Sejarah mencatat bahwa penemuan kopi
sebagai minuman berkhasiat dan berenergi pertama kali ditemukan oleh Bangsa
Etiopia di benua Afrika sekitar 3000 tahun (1000 SM) yang lalu. Kopi kemudian
terus berkembang hingga saat ini menjadi salah satu minuman paling populer di
dunia yang dikonsumsi oleh berbagai kalangan masyarakat. Indonesia sendiri
telah mampu memproduksi lebih dari 400 ribu ton kopi per tahunnya. Di samping
rasa dan aromanya yang menarik, kopi juga dapat menurunkan risiko terkena
penyakit kanker, diabetes, batu empedu, dan berbagai penyakit jantung (kardiovaskuler).
Gambar 2.1 Ampas Kopi
2.2 Manfaat Ampas Kopi sebagai Pupuk
Ampas
kopi bermanfaat sebagai pupuk organik. Dari beberapa artikel dan penelitian
yang telah kami kumpulkan, ternyata bubuk kopi bekas (atau ampas kopi) sangat
kaya akan nutrisi untuk dijadikan pupuk tanaman.
Kandungan/manfaat ampas kopi antara
lain:
Mineral
Karbohidrat
Melepas
nitrogen yang baik untuk tanaman
Menetralkan
pH tanah jika terlalu basa (kopi bersifat acidic yang dapat menurunkan kadar
pH)
Ampas kopi ini dapat
menambah asupan Nitrogen, Fosfor dan Potasium (NPK) yang dibutuhkan oleh
tanaman sehingga dapat menyuburkan. Ampas kopi ini dapat ditebarkan di
taman dan pot anda sehingga dapat mengeluarkan zat-zatnya secara pelan-pelan.
Selain itu ampas kopi juga mengandung magnesium, sulfur dan kalsium yang dapat
berguna untuk tanaman.
Menurut green plan
(2010) Tes laboratorium menunjukkan bahwa alasan mengandung jumlah berguna
fosfor dan kalium, merupakan sumber rendah tingkat nitrogen dan juga mengandung
sejumlah kecil kalsium, magnesium, tembaga, dan mineral lainnya, karbohidrat,
gula, beberapa vitamin, dan kafein.
Bubuk kopi yang sangat baik untuk
asam-mencintai tanaman, seperti tomat, mawar, azalea & blueberry,
pepohonan, camelia, alpukat, dan beberapa pohon buah-buahan.
Tapi Anda dapat
menggunakan ampas kopi untuk kebanyakan tanaman sebagai tingkat asam tidak
setinggi yang Anda akan berpikir sebagai jumlah besar dari 'asam' dimasak
keluar dari kopi dan diminum. Hanya mengurangi jumlah yang digunakan untuk
tanaman lain.
2.3 Manfaat Lain Ampas Kopi
a. Manfaat
ampas kopi untuk kulit.
Cara Mencerahkan Kulit Wanita, manfaat ampas kopi
untuk kulit digunakan sebagai scrub kopi.Cara menggunakan ampas kopi untuk
scrub; Ampas kopi campurkan dengan minyak zaitun dan susu pembersih, aduk
dengan rata. Kemudian ambillah campuran scrub kopi tersebut secukupnya untuk
dioleskan ke punggung, tangan dan kaki, gosok perlahan. Jika sudah merata,
diamkan sekurangnya 5 menit. Jika kulit anda sensitif, sebelum dioles ke tubuh
coba terlebih dahulu ke punggung tangan.Sesudah ampas kopi kering, basahi
dengan air, lakukan pemijatan selama 3 menit. Kemudian bilas hingga bersih.
Setelah dibilas, keringkan kulit selama 3 menit.
b. Manfaat ampas
kopi untuk kecantikan.
Pastikan ampas seduhan kopi jangan dibuang percuma.
Selain untuk dikonsumsi, banyak sekali manfaat ampas kopi untuk kecantikan
kulit.
c. Manfaat ampas
kopi dapat digunakan sebagai neutraliser bau.
Jika saluran pembuangan dapur Anda bau, ambillah
secangkir bubuk kopi kemudian masukkan ke dalam lubang saluran pembuangan dapur
Anda dengan air mendidih, maka baunya akan berkurang.
2.4 Jagung (Zea mays)
Jagung merupakan tanaman semusim (annual). Satu siklus hidupnya
diselesaikan dalam 80-150 hari. Paruh pertama dari siklus merupakan tahap
pertumbuhan vegetatif dan paruh kedua untuk tahap pertumbuhan generatif. Jagung termasuk tanaman bijinya berkeping
tunggal monokotil, jagung tergolong
berakar serabut yang dapat mencapai kedalaman 8 m meskipun sebagian besar
berada pada kisaran 2 m. Pada tanaman yang sudah cukup dewasa muncul akar
adventif dari buku-buku batang bagian bawah yang membantu menyangga tegaknya
tanaman.
Tinggi tanaman jagung sangat bervariasi. Meskipun tanaman jagung umumnya
berketinggian antara 1m sampai 3m, ada varietas yang dapat mencapai tinggi 6m.
Tinggi tanaman biasa diukur dari permukaan tanah hingga ruas teratas sebelum bunga
jantan. Meskipun beberapa varietas dapat menghasilkan anakan (seperti padi),
pada umumnya jagung tidak memiliki kemampuan ini.
Batang jagung tegak dan mudah terlihat, sebagaimana
sorgum dan tebu, namun tidak seperti padi atau gandum. Terdapat mutan yang
batangnya tidak tumbuh pesat sehingga tanaman berbentuk roset. Batang
beruas-ruas. Ruas terbungkus pelepah daun yang muncul dari buku. Batang jagung
cukup kokoh namun tidak banyak mengandung lignin.
Daun jagung adalah daun sempurna. Bentuknya memanjang. Antara pelepah dan helai daun terdapat ligula. Tulang daun sejajar dengan ibu tulang daun.
Permukaan daun ada yang licin dan ada yang berambut. Stoma pada daun jagung
berbentuk halter, yang khas dimiliki familia Poaceae. Setiap stoma dikelilingi
sel-sel epidermis berbentuk kipas. Struktur ini berperan penting dalam respon
tanaman menanggapi defisit air pada sel-sel daun.
Jagung memiliki bunga jantan dan bunga betina yang terpisah
(diklin) dalam satu tanaman (monoecious). Tiap kuntum bunga memiliki struktur
khas bunga dari suku Poaceae, yang disebut floret. Pada jagung, dua floret dibatasi oleh sepasang
glumae (tunggal: gluma). Bunga jantan tumbuh di bagian puncak tanaman, berupa
karangan bunga (inflorescence). Serbuk sari berwarna kuning dan beraroma khas.
Bunga betina tersusun dalam tongkol. Tongkol tumbuh dari buku, di antara batang
dan pelepah daun.
Adapun
sisematika dari jagung adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Zea
Species : Zea mays (http://www.sumberajaran.com/2012)
Gambar 2.2 Morfologi Jagung (Zea mays)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Tempat
dan Waktu Penelitian
Penelitian ini
akan dilaksanakan selama kurun waktu Maret 2015 sampai dengan pertengahan April
2015
di rumah kaca Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
3.2
Populasi dan Sampel
Pada
penelitian ini yang menjadi populasi adalah Jagung (Zea mays). Sampel yang digunakan dalam
percobaan ini adalah batang dan daun jagung.
Untuk keperluan percobaan diambil jagung sebanyak 80 bibit siap tanam.
Dari 80 bibit jagung, akan ditanam untuk
setiap polibag sebanyak 3 bibit jagung, dengan 3 perlakuan (1%, 2%, 3%) dan 1
control (tanpa diberi ampas kopi) dengan ulangan sebanyak 4.
3.3
Alat dan Bahan Percobaan
Beberapa alat
yang akan digunakan dalam penelitian adalah cangkul, alat semprot, polibag, alat tulis. Bahan
yang akan digunakan dalam penelitian adalah tanah, bibit jagung, ampas kopi, air.
3.4
Rancangan Percobaan
Rancangan
penelitian ini adalah Rancangan Acak
Lengkap (RAL) Satu Faktor yaitu :
Faktor pengaruh penambahan
ampas kopi.
Faktor
: ampas kopi
1. T1 = 0 % (Kontrol)
2. T2 = 1 % (1 gram Ampas
Kopi)
3. T3 = 2 % (2 gram Ampas
Kopi)
4. T4 = 3 % (3 gram Ampas
Kopi)
Untuk
menentukan banyaknya ulangan digunakan rumus :
(t - 1) (n - 1) ≥ 15
(4 - 1)(n - 1) ≥ 15
3 (n - 1) ≥ 15
3n - 3 ≥
15
3n ≥
15 + 3
3n ≥
18
n ≥
6 min. 6x ulangan
dimana ; t = perlakuan
n
= jumlah ulangan
Dalam
penelitian ini dilakukan pengulangan sebanyak 4 kali pengulangan, untuk
memperkecil biaya dalam percobaan dan waktu dalam percobaan.
3.5
Prosedur Kerja
a)
Perendaman bibit
Perendaman
dengan air berfungsi sebagai penghilangan masa dormansi pada bibit. Perendaman
dilakukan selama 24 jam, yang akan memberikan hasil terbaik dalam interaksi
terhadap bibit jagung.
b) Penanaman
Penanaman
dilakukan di rumah kaca, dengan meletakkan 3 bibit dalam setiap polibag, hal
ini dilakukan sebagai tahapan awal untuk mengambil 1 bibit yang paling unggul
diantara ke-3 bibit tersebut yang akan disamakan dengan bibit pada polibag
lainnya. Penanaman dilakukan dengan meletakkan bibit sedalam 3 – 5 cm ke dalam
tanah, dan ketiga bibit akan membentuk pola segitiga.
c)
Pemberian Perlakuan Ampas Kopi
Dalam
pemberian ampas kopi, maka 1 % diberikan dengan dosis 1 gram ampas kopi, 2 %
diberikan dengan dosis 2 gram ampas kopi, dan 3 % diberikan dengan dosis 3 gram
ampas kopi.
Pemberian
dosis ampas kopi, dilakukan secara merata pada bagian permukaan tanah dari
bibit jagung untuk menghindari adanya penumpukan ampas kopi pada beberapa
bagian bibit.
d) Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan selama 6 minggu pengamatan,
dengan melakukan penyiraman setiap hari, serta dengan melakukan sistem random
dalam peletakan polibag di dalam rumah kaca tersebut.
3.6 Parameter Pengamatan
1. Waktu munculnya kecambah
2. Warna tunas
3. Panjang tunas
4. Warna batang
5. Panjang batang
6. Panjang daun
7. Luas Daun
3.7 Teknik
Analisis Data
Percobaan pengaruh ampas kopi terhadap pertumbuhan
kacang merah akan menggunakan teknik analisis Varians (ANAVA) model
Rancangan Acak Lengkap (RAL) satu faktor dengan model linear sebagai berikut :
Yij = μ + εij
Dimana;
Yij = Hasil pengamatan pada ulangan ke-j pada perlakuan ke-i
μ = Rata-rata
umum (mean populasi)
εij = Galat
percobaan / pengaruh acak dari perlakuan ke-i ulangan ke-j
Dengan analisis ragam sebagai berikut :
1. Faktor
korelasi (FK) = (Tij)2 / (r x t)
2. JKTotal
= T (Yij2) –
FK
3. JKPerlakuan
atau Hormon = ((TA)2 /
r ) FK
4. JK
Galat = JKTotal - JKPerlakuan
Hasil
pengamatan pengaruh 2-4
D akan dianalisisi menggunakan Analisis Varians (ANAVA) dengan tabel
sebagai berikut :
Setelah Fhitung diperoleh,
maka dilakukan uji hipotesis dengan harga signifikan 95% dan 99% atau f = 0,05
dan f = 0,01. Uji hipotesis dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:
a.
Jika
F hit ≤ F = 0,05; menunjukkan beda tidak nyata pada taraf kepercayaan 95%.
b.
Jika
F hit ≥ F = 0,05; menunjukkan beda nyata pada taraf kepercayaan 95%.
c.
Jika
F hit > F = 0,01; menunjukkan beda sangat nyata pada taraf kepercayaan 99%
Komentar
Posting Komentar